December 15, 2013

Article: Kieran Argo, Industri Animasi Indonesia Dapat Tumbuh Besar

Menyampaikan pesan melalui karya animasi adalah tantangan. Dan, menyaratkan beragam makna dalam sebuah film animasi dengan durasi singat, lebih sekadar tantangan. Seorang animator dunia yakin Indonesia bakal memiliki banyak potensi muda berbakat. Asalkan mereka mau terus mengasah kemampuan.

Pada perhelatan HelloFest9 Anima Expo beberapa waktu lalu, Wahyu Aditya sebagai Founder HelloFest, membawa animator yang telah berpengalaman internasional dalam memproduksi film animasi untuk melatih sineas sineas muda Indonesia. Adalah Kieran Argo, Manajer Program Animasi di Encounters Short Film and Animation Festival, yang turut membesarkan Encounters sebagai festival animasi dan film pendek terdepan di Inggris.


Encounters dikenal sebagai acara akbar tempat bertemunya bakat-bakat baru bidang animasi dan film pendek di Inggris. Encounters juga giat mempromosikan pentingnya film pendek sebagai medium untuk mengembangkan bakat kreatif generasi muda. Tahun ini Encounters telah diselenggarakan pada 17-22 September 2013 lalu di Bristol, Inggris.

Hingga saat ini, Encounters merupakan festival kualifikasi untuk penghargaan film bergengsi sebut saja Oscars, British Academy of Film and Television Arts (BAFTAs), European Film Awards dan Cartoon d’Or. Sebagai institusi nirlaba Encounters disokong dana oleh Institut Film Inggris, British City Council dan MEDIA Programme of the European Union.

Sebelumnya, Kieran telah berkecimpung sekitar 15 tahun di dunia animasi melalui studio Aardman Animations. Aardman Animations adalah studio animasi pemenang Oscar yang dikenal melalui beberapa karyanya yaitu Shaun the Sheep (2013), Arthur Christmas (2011) dan Chicken Run (2000).

Baginya, ini kali pertama menginjakkan kaki di Indonesia. Sebelum menghadiri HelloFest9 Anima Expo di Jakarta, Kieran sudah berkunjung ke Surabaya dalam acara Masterclass di Universitas Ciputra. Setelah HelloFest9 berakhir, ia harus segera mengisi acara Masterclass di Universitas Multimedia Nusantara Serpong. Dalam roadshow Masterclass yang didukung oleh British Council ini Kieran berbagi lebih dari lima belas tahun pengalamannya mengembangkan film animasi kepada mahasiswa khususnya jurusan desain animasi dan perfilman.

Tentang pengalamannya mengunjungi Indonesia, Kieran berujar sangat beruntung mendapat kesempatan ini. “Saya sangat beruntung diundang ke HelloFest karena festival ini merupakan kesempatan yang bagus untuk belajar budaya dan animasi Indonesia,” tuturnya.

Kieran didapuk menjadi juri kompetisi film pendek yang terdiri dari animasi dan non animasi, serta film 8 detik pada HelloFest9 Anima Expo 9-10 November lalu. Ia mengaku terkejut dengan antusias peserta. Peminatnya sangat banyak dan masing-masing karya film pendek dibuat berdasarkan ide yang telah dipikirkan dengan seksama. “Cerita dan gaya film animasinya pun sangat beragam sehingga memiliki kekuatan sendiri-sendiri,” paparnya.

Untuk memacu semangat penggiat sineas muda, Kieran bekerjasama dengan HelloFest sepakat memberikan penghargaan kategori khusus Encounters Awards untuk film pendek berjudul Bank [Note] karya Muhammad Myrdal Muda.

Ketika ditanya mengenai potensi film animasi di Indonesia, Kieran optimis industri ini dapat tumbuh lebih besar. Apalagi dengan semakin seringnya mereka bertukar ide melalui acara festival film seperti HelloFest. Namun, Kieran menekankan yang perlu diperhatikan adalah proses produksi bagaimana mengonstruksikan sebuah film pendek, namun mampu menyampaikan pesan tertentu kepada penonton.

Pembelajaran adalah salah satu tujuan HelloFest bekerjasama dengan British Council. Idenya adalah dengan semakin banyaknya animator dan produser film pendek dan animasi melihat karya dari berbagai negara, maka akan semakin terasah pula kemampuan mereka dalam menghasilkan karya film pendek yang berkualitas.

Animator ini juga menekankan pentingnya proses membuat storyboard dalam produksi film, sehingga setiap adegan dan bagaimana film tersebut berakhir dapat terlihat akurat dengan durasi film yang pendek. Penentuan durasi juga sangat penting dimana hal inilah tantangan yang dapat melatih kedisiplinan pembuat film pendek animasi dan non animasi untuk menghasilkan karya yang dapat diterima penonton namun pesannya tetap dapat dimengerti. “Story meets durations...,” imbuhnya adalah kunci untuk membuat film pendek yang bagus.

Keistimewaan dalam mengkreasikan film animasi adalah mereka dapat menuangkan ide berdasarkan imajinasi bukan realitas. Masih dalam rangka edukasi film Indonesia Kieran juga menjadi mentor dalam sesi Creative Business Match di HelloFest dimana sineas muda Indonesia yang baru memulai bisnisnya dapat konsultasi langsung dengan Kieran.

Kerjasama antara HelloFest dengan British Council merupakan cara yang efektif untuk mempromosikan film pendek kedua negara. Di HelloFest telah diputar film animasi Inggris sedangkan film animasi Indonesia pun nantinya akan ditayangkan di Inggris dengan disaksikan perusahaan-perusahaan produksi animasi. Ia berharap kerjasama antara HelloFest dan British Council dapat menjadi lebih besar dan kuat di masa depan.

0 Comments:

Post a Comment